Sabtu, 17 Maret 2012

Pengaruh Cerita Ramayana Terhadap Masyarakat Asia


Pengaruh Cerita Ramayana Terhadap Masyarakat Asia


            Kita tentu pernah mendengar atau mengetahui cerita Ramayana. Cerita ini berisi petualangan Rama untuk merebut kembali istrinya, Sinta, yang dipaksa untuk menjadi istri Rahwana. Dari peristiwa tersebut, untuk mendapatkan Sinta kembali, terjadilah perang besar untuk menghancurkan raja Rahwana. Cerita petualangan Rama itu diadaptasi dari cerita Indian Ramayana oleh Valmiki. Cerita ini sangat populer di wilayah Asia sehingga sering kali digubah dan menghasilkan berbagai versi cerita Rama. Pada tulisan ini akan membahas sejarah keberadaan cerita Ramayana dan Mahabarata di Asia, khususnya di Indonesia.. Selain itu, akan dilihat persebaran cerita ini dan pengaruhnya bagi masyarakat Asia
            Cerita Ramayana berasal dari India. Cerita ini telah menempuh perjalanan dari India ke Asia sejak permulaan abad di zaman Kristen. Ramayana memencar melalui tiga rute: melalui darat, rute utara membawa cerita dari Punjab dan Kashmir ke Cina, Tibet, dan Turki Timur; melalui laut, rute selatan membawa cerita dari Gujarat dan India Selatan ke Jawa, Sumatra dan Malaysia; dan melalui darat pula, rute timur membawa cerita dari Bengal ke Burma, Thailand dan Laos. Vietnam dan Kamboja memeroleh sebagian cerita dari Jawa dan sebagian dari India melalui rute timur.
            Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa cerita Ramayana menyebar dari India ke seluruh Asia, yaitu di China, Tibet, Turki Timur, Vietnam, Jawa, Malaysia, Kamboja, Thailand, Laos, dan Burma. Dilihat dari isi dan kualitasnya, cerita-cerita tersebut dibagi menjadi dua, yaitu, cerita berdasarkan versi Valmiki, dan cerita bukan versi Valmiki. Cerita berdasarkan versi Valmiki berada di China, Tibet, Vietnam, Jawa, Kamboja, Laos, dan Thailand. Sedangkan cerita berdasarkan versi bukan Valmiki berada di Turki Timur, Malaysia, Burma. Cerita berdasarkan versi bukan Valmiki ini mengenalkan karakter baru, episode baru, dan tahapan baru. Kehadiran Valmiki di Asia membuka kontak antara Asia dan Hindu Asia Utara, tempat Valmiki Ramayana dibuat.
            Sebagian negara di Asia, kecuali China, menunjukkan mengenai pilihan mereka tentang cerita versi bukan Valmiki dan mencampurkannya dengan kesenian mereka, tarian, dan drama. Di Vietnam misalnya, Cerita Ramayana di Vietnam berkembang pada masa kerajaan Champa yaitu pada abad ke-7 M. Cerita Ramayana digubah menurut lokalitas kerajaan Champa. Kerajaan Champa dideskripsikan sebagai kerajaan Alenka dan kerajaan Annam sebagai kerajaan Dasarata. Dengan kata lain, cerita Ramayana yang tersebar di Asia disesuaikan dengan kebudayaan serta kearifan lokal setempat. .
Cerita Ramayana di Indonesia sendiri berkembang pada abad ke-9 M hingga masa kerajaan Majapahit. Cerita itu diketahui sejak Jawa Kuno di dalam puisi lama dan dalam ukiran dua candi, salah satunya Candi Prambanan di Jawa Tengah, yang dibangun sekitar abad ke-9, dan yang lainnya adalah Candi Panataran di Jawa Timur beberapa Masehi setelahnya. Banyak bagian penting di episode ini yang dipahat di batu bangunan candi tersebut. Cerita Ramayana berkembang pesat pada masa Majapahit. Umumnya pokok cerita di seluruh wilayah Indonesia sama. Namun, terkadang ditemukan perbedaan besar dalam variasi cerita, terutama dalam hal hubungan antar pelaku.
Terdapat tiga varian cerita Ramayana di Indonesia, yaitu Kakawin Ramayana, Carit Ramayana, dan  Serat Kanda. Kakawin Ramayana tidak mengikutsertakan bagian pertama dan terakhir buku Valmiki. Akan tetapi, secara keseluruhan Kakawin Ramayana mengikuti versi Valmiki. Dalam Carit Ramayana memasukkan bagian terakhir buku Valmiki. Dalam cerita ini juga diceritakan asal mula Rahwana. Di Serat Kanda, kisah Ramayana diadaptasi oleh kaum muslim di Jawa. Kisau ini memiliki kemiripan dengan kisah Adam dari Mekah. Di Semenanjung Malaya dan Sumatra terdapat cerita Ramayana  yaitu Hikayat Sri Rama. Cerita ini memiliki kesamaan dengan Serat Kanda.
Ada beberapa pertimbangan mengapa cerita asli diubah “keasliannya”. Itu merupakan persetujuan perubahan “Serat Rama” yang dikenal di seluruh Jawa, atau Ramayana dalam Jawa Kuna yang diubah dalam versi Yogyakarta. Seperti kita ketahui, cerita Rama dibawa ke Indonesia oleh orang Hindu, secara fakta ada dua perbedaan sumber cerita yang sudah diubah di tempat aslinya, India. Di sana, cerita ini dikenal dengan Ramayana versi Valmiki dan versi populer. Kedua versi ini ditemukan saat perjalanan orang-orang Hindu saat di Indonesia.
            Keberadaan cerita Ramayana boleh jadi memiliki perjalanan kesejarahan yang panjang serta dibawa bersamaan dengan munculnya kebudayaan Hindu dari India ke Nusantara. Dalam perjalanannya tersebut, tentu terdapat  persinggungan kebudayaan yang unik antara India dengan Nusantara atau bahkan dengan Asia. Keunikan tersebut dibuktikan dengan munculnya berbagai versi pada masa awal persebaran cerita Ramayana dari India ke berbagai daerah di Asia hingga Nusantara. Kemunculan versi-versi yang berbeda dapat digunakan untuk melihat persinggungan budaya antara India dan daerah-daerah lain yang  menggubah atau menyadur cerita Ramayana.
            Saat penyebaran cerita ini, terdapat kontak sejarah kebudayaan yang cukup erat antara agama Hindu di Asia dan di India. Persebaran cerita Ramayana tentu tidak dapat dipisahkan dengan agama Hindu dan Budha dari India ke berbagai daerah di Asia. Cerita Ramayana sendiri merupakan bagian dari khazanah kesusastraan Hindu. Walaupun demikian, pendeta-pendeta Budha juga menggunakan cerita Ramayana untuk menyebarkan agama Budha ke berbagai daerah di Asia. Tentu saja, cerita Ramayana yang disebarkan oleh penganut Hindu dan Budha memiliki perbedaan dan cerita tersebut disesuaikan untuk kepentingan penyebaran agama itu sendiri.
            Tidak hanya pengaruh agama, saat penyebaran cerita ini, terdapat pula kontak sejarah kebudayaan yang cukup erat antara agama Hindu di Asia dan di India. Kontak ini meliputi seluruh elemen yang ada dalam kehidupan, khususnya nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita Ramayana. Ramayana telah memainkan peran penting dalam proses perpindahan dan penyebaran elemen Hindu dari India ke negara-negara di Asia. Nilai-nilai Hindu selalu terlihat di mana pun kisah Valmiki diadopsi oleh negara-negara di Asia. Namun, nilai-nilai Hindu ini diserap dengan memperhatikan budaya asli negara itu. Jika nilai itu tidak bertentangan akan diambil, sedangkan jika nilai itu bertentangan akan dibuang.


SUMBER:
Desai, Santosh N. 1970.Ramayana-An Instrument of Historical Contact and Cultural Transmission Between India and Asia” The Journal of Asian Studies. Vol. 30, No. 1 (Nov., 1970), hlm. 5–20. Diunduh dari http://www.jstor.org/stable/2942721 pada 20/09/2011 05:16.

2 komentar:

  1. Casino Review - Play at Leander, OK Casino
    Casino Review: Leander, OK 실시간라이브바카라 Casino 벳 인포 스포츠 토토 분석 is rated 4.3 out 토토 먹튀 of 5 by 온라인 포커 our members and 42% of them said: "liked it". Rating: 4.3 · 뭐 먹지 룰렛 ‎Review by Omar Khadir

    BalasHapus